home
nyus
nyurilis euro
nyurilis usa
etalase
artikel : model
artikel : analog atau digital
artikel : maket
kegiatan
layout industri
layout h&h
surat
kontak relhobi

Diguyur kacang Athearn

sw10.jpg

Diesel lokomotif SW1000 dan 1500, tahun ini dirilis bareng oleh Athearn. Versi Ready to Roll (RTR) ini melengkapi peluncuran SD40, 45 dan RS3 nya. Di spesifikasi Genesis, konsisten merilis F7 untuk mendampingi MP15, F45 dan SD45 nya. Yang membuat pesaingnya ngeper, Athearn tidak sekedar menjual model - tapi melengkapinya dengan segudang roadname.
Sejak diambil alih Horizon Group sekitar 5 tahunan silam, Athearn yang lamban berubah agresif. Produk2 kit andalannya dibenahi. F7, GP38 dan 40 di RTR kan. Meski lampu2 nya masih harus dirakit ulang, pehobies puas dengan paint scheme dan printingnya yang lebih kinclong. Warna warninya lebih akurat dan nyaris sama dengan prototypenya. Yang mencengangkan, cara Athearn menampilkan ragam roadname. Dalam satu kali masa rilis, ada 6 roadname. Setahun, Athearn bisa merilis model yang sama sampai 3 kali.
Keberaniannya semakin terlihat ketika merilis GP35. Speknya ditingkatkan sampai DCC Ready. Roadname yang tergabung dalam grup tiga besar : BNSF, CSX dan UP nyaris lengkap. Bahkan merangsek ke Canadian dan Nach de Mexico. Di kelas GP, Athearn kembali sukses dengan merilis GP40X. Prototype yang belum dimiliki pabrikan lain. Roadname Southern Pacificnya terpaksa dirilis ulang pada waktu berdekatan karena permintaan pasar.
Di kelas SD, kehebatannya terlihat di SD40. Keberagaman roadnamenya luar biasa. Sejak dua tahun lalu, ditambah keberagaman model. Tiga jenis hidung diproduksi bersamaan. Hal yang sama juga diinjek pada klas SD40T-2 dan 45T-2. Model yang saat ini hanya diproduksi Athearn itu, digenjot habis. Sayangnya, prototype ini tidak memiliki keberagaman roadname seperti lainnya. Aslinya memang begitu. Desain konstruksi klas T-2 ini dirancang grup Southern. Wajar bila di group Union Pacific inilah yang banyak menggunakan.
Langkah Athearn tidak tanggung. Tuntas membenahi lokomotif, merambah ke gerbong barang. Bukan sekedar merubah-tapi juga menambah dengan model2 baru. Kualitasnya setara dengan produksi Atlas tapi dipasang dengan harga lebih rendah. Selain dipasarkan dalam kemasan single, juga dalam setpack isi 5-6 unit. Harganya, otomatis lebih murah lagi. Strategi Athearn ini, mirip pedagang kacang. Guyur dengan jumlah banyak, murah, model beragam dan cepat dirubah.....
***

rs32.jpg

Gempuran Athearn yang berlapis, membuat posisi pabrikan lain goyah. Roundhouse jatuh duluan. Ketimbang pusing, ia menyerahkan menejemennya ke grup Athearn. Desain konstruksi produknya yang nggak pernah pas, dibenahi. Kelebihan Roundhouse di prototype model steam era, diangkat habis. Uniknya, Athearn bukan hanya melakukan alih tehnologi - tapi juga brand. Diesellok RS3 yang dulu milik Round, diganti Athearn. Sebaliknya Mikado Genesis, kini dilabel Roundhouse. Sedang lokomotif steam, gerbong penumpang dan barang steam era, tetap menggunakan label Roundhouse. Citra Roundhouse semakin kuat sebagai produsen model kuno, sedang Athearn melambung dengan citra modernis.

Sadar ancaman, Atlas berbenah. Tidak ingin pasarnya kejebol, ia membangun pagar strategis. Caranya dengan meluncurkan Trainman yang dipasang dengan harga Athearn standar. Model yang ditandingkan seputar GP38. Meski langkahnya lambat, lumayan menghambat laju Athearn. Setidaknya, Atlas memiliki keunggulan pada kualitas motornya yang lebih bagus. Kualitas kontrolnya lebih terjaga. Tahun lalu, Atlas sukses dengan klas RS32 dan 36. Model yang tidak dimiliki produsen lain. Dalam waktu 6 bulan, dirilis ulang. Atlas juga mendowngrade gerbong2 barangnya ke klas Trainman.

Lifelike bernasib lain. Kurang sigap mengantisipasi perubahan ini, membuatnya terjengkang. Yang dialami pabrikan ini, sebenarnya mengherankan. Ia memiliki tehnologi unggulan yang diterapkan pada Protonya. Desain konstruksi lokomotif steamnya hebat. Bila model steam produk lain mengalami masalah pada turnout kecil, Proto melibasnya dengan mulus. Prototype Y3 yang jadi andalannya, adalah bukti nyata. Sayang, tidak cukup kuat menopang beban model lainnya. Laju model standarnya, mirip tari poco2. Maju selangkah, mundur beberapa langkah. Endingnya, ia pasrah ke grup Walthers. Pialang keretamodel ini, coba menggerek citranya melalui Proto dengan promosi besar2an. Hasilnya belum mengesankan. Beragam model yang dirilis, seperti jalan ditempat. Diesellok GP20 yang ciamik get, justru tidak sanggup memimpin. Terobosan gemilangnya, baru terlihat pada seri legendaris F7 Great Northern The Empire Builder.

Siapa yang bakal mampu menyaingi langkah kuda Athearn? Belum kelihatan. Langkah yang ditempuh Atlas, Bachmann dan lainnya, sekedar bertahan. Broadway Limited dan PCraft yang malah mencoba masuk pasar standar, gebrakkannya nggak terlalu kuat. Sebelumnya, kedua produsen ini gigih bertahan di pasar gold dengan produk2 bersound. Entah kenapa, sejak tiga tahun lalu mendowngrade produk dengan melepas soundnya. Menampilkan produknya dalam dua varian : sound dan tidak. Langkah gresnya, mencangkok blue line pada system analog. Rupanya, mereka kesulitan juga menghadapi strategi pengusaha kacang berlabel Athearn ini.....(iwan)