home
nyus
nyurilis euro
nyurilis usa
etalase
artikel : model
artikel : analog atau digital
artikel : maket
kegiatan
layout industri
layout h&h
surat
kontak relhobi

Model

sd45.jpg

Ada SMS. Isinya : "saya baru membeli SD60, setiap dibelokan kok derail terus ya?". SD adalah prototype lok US berpenggerak roda CC .Saya mencari lagi berkas desain layouttrack untuk rekan yang satu ini. Ketemu dan paham masalahnya. Radius curvanya, memang tidak layak untuk lok CC.
Setiap mendesain, saya menyesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia. Diatas kertas, sudah terlihat penggunaannya. Dari beragam bentuk, yang paling saya anggap penting justru ruang gerak pehobinya. Keinginan membangun 2 lantai, saya tolak. Andai terjadi masalah di track lantai bawah, susah mengatasinya. Bukan rangkaian lokomotifnya yang menjadi tontonan, atraksinya justru beralih pada pehobinya yang jungkir balik itu. Idealnya, hanya satu lantai. Radius kurva maksimalnya, terpaksa dipersempit dan hanya layak untuk lok BB. Mau tidak mau, itulah adanya. Bisa menerima ? Itu soal lain. Penolakan pasti ada. Manusiawi dan wajar.
Pas jalan2, rekan saya melihat SD60 dipajang. Roadnamenya Union Pacific- favorit. Apa yang ditunggu? Duit dikantong cukup - beli ! Lapar mata terpenuhi. Siapa to yang tidak naksir dengan lok2 besar, panjang nan gagah2 itu ? Siapa yang tidak kepincut melihat BigBoy, Challenger, Alleghany, Veranda, DD, sederet klas SD dan Dash yang menawan itu? Saya pun keblinger.
Lok SD dibawa pulang dengan sukacita. Kalau pulangnya naik kereta, pasti kerap diintip dari balik kotaknya. Sampai di rumah, langsung dioperasikan. Di jalur lurus, no problemo. Kegagahan lok CC memang luar biasa. Panjang bogienya yang menopang roda berjajar tiga, pas dengan ukuran tubuhnya. Ketika berbelok dikurva,......lha......derail dan derail terus. Hatinya langsung kesal, sebal, menyesal dan apalah lainnya. Semuanya menjadi bermasalah, yang sebenarnya bukan masalah- andai sejak awal ingat bahwa radius kurvanya tidak sesuai dengan lok ini. Saya pun, siap memakai topeng kambing hitam...he...he...he... Karena tujuannya mengirim SMS, jelas. Mencari siapa yang bisa disalahkan....
***
Kereta model, tidak berbeda dengan gadis model. Bagus dilihat, belum tentu bisa dinikmati. Contoh kasusnya, sebanyak orang melupakan masalah yang bakal ditimbulkan. Dari sekian banyak cerita, akhirnya berujung di rak lemari hias. Yang paling banyak, adalah Big Boy. Replika steamlok terbesar di dunia ini, lebih banyak yang dilemari ketimbang di jalur track- termasuk milik saya. Tentu, dengan alasan dan penyebab yang berbeda.
Saya memburunya dengan semangat luar biasa tinggi. Saya minta dimasukkan ke daftar tunggu, 7 bulan sebelum produksi Maerklin Insider Model ini diluncurkan ke pasar. Begitu dapat, suuuenang get! Apalagi, saat mendengar banyak hobies di seluruh dunia tidak mendapat jatah. Rasanya...wuiiih...wong aku kok!
Saat mengoperasikan, kekaguman seperti tiada habisnya. Teknologi Maerklin edan tenan!. Lok sebesar dan sepanjang 50 cm ini, melintas mulus di radius kurva sekitar 15". Desain konstruksi rodanya yang mirip ulat kaki seribu- tidak bisa diadop produsen lain- mungkin sampai sekarang. Apalagi versi DC. Seiring waktu, kekaguman menjadi kebimbangan. Akankah Big Boy di jalur track terus? Yang berarti, saya harus melengkapi dengan puluhan gerbong model US. Agar model diatas meja layout sejiwa, berarti harus membeli model dan gerbong2 model US lagi dengan versi AC. Bukan hanya sederet hitungan angka yang menghambat, tapi karakter layout Maerklin yang European bakal sirna... Panjang jalur2 tracknya juga tidak sesuai. Dimeja layout Maerklin ukuran 3,5 X 4,5 meter, terlalu kecil untuk rangkaian BigBoy yang sepantasnya menarik 20an unit gerbong barang. Keputusannya, BigBoy masuk lemari....
Sebelumnya, saya terpesona dengan Class 59. Rilisan Maerklin untuk memperingati ultah Jawatan Kereta Api Wuerttenberg itu, menganggumkan. Badannya langsing dan panjangnya standar - bak gadis model pilihan majalah fashion Vogue. Steamlok dengan konfigurasi roda penggerak 2 12 0 warna abu2, langsung saya indent. Tanpa memikirkan apakah bisa bergerak di radius kecil. Waktu itu, saya belum paham tentang masalah radius kurva ini. Baru nyambung setelah kursus singkat pada rekan yang mengerti geometri. Untunglah, teknologi Maerklin siap mengatasi persoalan ini. Desain konstruksi rodanya yang berderet enam itu, 'dipatah patah' bagian perbagian. Melintas mulus bahkan di wesel 24 derajat.

ar1.jpg

Belajar dari pengalaman, saya berpendapat bahwa memilih kereta model itu - sebenarnya gampang. Asal, tahu karakter layouttracknya. Syukur kalau bisa menyesuaikan dengan nuansa dioramanya. Saat membangun layout DC ukuran 2,6 X 3,8 meter, saya belajar lagi. Radius kurva minimalnya bisa dilintasi lok CC, tapi luasan mejanya lebih proporsional dilintasi lok BB. Akhirnya lok-lok model B, C, F, GP, H, RS dan UB lebih sering dan bergantian melintas di atas rel. Mereka itu, juga tampak lebih proporsional menarik 9 sampai 10 an gerbong barang.
Dari sini, saya jadi ngeh kenapa produsen memproduksi lok BB jauh lebih banyak dibanding CC. Bahkan diproduksi berulang ulang selama kurun waktu 3 tahunan. Dan, mereka tidak lupa mencantumkan pesan : sesuai untuk small layout di rumah Anda. Pesan yang awalnya tidak pernah saya perhatikan.
Athearn memproduksi lok BB lebih lengkap, baik roadname maupun roadnumbernya dibanding Atlas dan Bachmann. Proto2000 menjelaskan speknya lebih detil ketika merilis steamlok Y3a : bisa melintas di wesel #4. Model wesel yang menjadi kendala bagi steam lok beroda banyak. Hasilnya, steamlok 2 8 8 2 nya laris manis dibanding produk lain.
Susahnya, pesan pada spek produk, kadang ada dan tidak. Tahun ini, Athearn merilis gerbong penumpang Southern Pacific dengan spek lebih tinggi dibanding sebelumnya. Lengkap dengan interior dan lightingnya. Harganya lebih mahal ketimbang produk Walthers. Syukur, ia mencantumkan warning : hanya bisa melintas di radius curva 24". Pemilik layout dengan kurva kecil, diharapkan menahan diri meski tampilan gerbong ini cantik get. Kalau kelupaan lagi, ya sudah - silakan pajang di lemari saja.
***
Kasus rekan saya, bisa diatasi dengan berbagai konsekuensi. Bila radius kurvanya dibesarkan, meja harus diperlebar. Jalur2 lurusnya diperpendek. Ruang geraknya menyempit. Kalau usianya bertambah dan perutnya membuncit, ia akan merasa betapa sulitnya setelah berjongkok lalu berdiri. Serba sesak dan kenikmatan relhobinya berkurang. Untuk mewujudkan, meja harus dibongkar bagian per bagian. Selain tenaga, ada tambahan biaya yang harus dikeluarkan - demi satu unit lok CC itu. Mau?....Tawaran ini belum dijawabnya sampai sekarang.
Alasan radius kurva minimal, nuansa diorama dan keproporsionalannya dengan luasan layout, selalu saya kemukakan kepada rekan2 yang bertandang. Kalau mereka melihat koleksi lok CC di lemari hias, saya jawab : "itu yang saya bilang persoalan lapar mata tadi...he...he...he..." (iwan)