Kegiatan: adalah aktifitas kita2 di seputar hobi ini. Bikin lok sendiri, ngoprek lok DC jadi AC
atau sebaliknya. Ngrubah motor, masang dijitel sound, bikin gerbong, masang poster diri sendiri di meja layout, bikin isi
gondola, mbangun layout atau apapun lah - kalau nggak keberatan di woro2kan, silakan kirim ke relhobi. Tentu saja, kirim cerita
ringkesnya dan foto2 yang bagus.
Samsons

Ada yang bilang, mbenahi meja layout itu nggak akan pernah ada habisnya. Adaaaa.....saja yang pingin diotak atik. Beres di
track, nyambung ke lokomotif, gerbong dan lainnya. Beres semua, nglirik diorama dan struktur bangunan. Beres di sini, masih
ada lagi. Kebetulan, saya memiliki replika gudangnya Faller warna hijau. Decal aslinya, nyebut nama sebuah perusahaan angkutan
di Jerman sono....yang nyatanya nggak pernah saya gunting dan tempel. Andai iya, saya juga nggak kenal dengan nama perusahaan
itu. Nggak akrab ditelinga, Mau saya tempelin nama perusahaan di sini, juga nggak pernah kenal dengan empunya.
Eh....saya kok teringat bapak saya. Meski sejak muda sampai pensiun menjadi karyawan di pabrik gula, toh pernah crita
bahwa cita2nya pingin punya usaha sendiri. Mimpi yang bagus meski nggak pernah kewujud. Andai dipaksa, saya yakin pasti bangkrut.
Pengalaman bisnisnya nggak ada. Dia sendiri tahu bahwa menjadi karyawan dan pebisnis itu, bedaaaa banget! Di jamannya, motivator
bisnis yang bisa bikin tulisan enak dibaca dan perlu seperti Robert Kiyosaki, belum lahir.

Kebetulan, yang diinginkan ayah saya adalah bisnis angkutan dan transportasi. "Bisnis ini nggak akan pernah ada habisnya
le. Ini bisnis bagus sampai kapapun", tuturnya. Nyatanya memang iya. Mana ada sih yang nggak butuh transportasi ? Saya
terpana melihat lima lokomotif AC4400 Union Pacific nyeret gerbong barang yang paaaanjang sekali. Distribusi barang di US
ini, pasti terjaga apik. Sampai di gudang2 barang, distribusi dipecah pecah lagi. Ke jalur jalur cabang, ditarik lok2 GP.
Ke daerah lain, diangkut truk2 container.
Ngenang almarhum, saya usil bikin decal Samsoeri&Sons. Dasar biru tulisan putih. Nama ini sangat akrab dimata dan
telinga saya, ketimbang nama perusahaan lain. Decal saya tempel di bagian depan menghadap jalan raya dan balakang menghadap
jalur track. Disamping kiri kanan bangunan, saya buat singkatannya. Otak atik...eee..ketemu nama SamSons. Apik juga mesti
nggak bisa nyanyi seperti boysband Samson.....(iwan).
Container

Tampilan gerbong khusus container Husky Stack itu, nggemesi. Lha wong containernya ditumpuk. Cara numpuknya ya unik juga.
Yang 40ft dibawah dan 54ftnya di atas. Tapi kepinginan begini, mesti ditunda tunda. Nggak mungkin bisa jalan di meja layout
saya. Container di atas pasti kesundul setiap masuk terowongan. Dan nggak bakalan bisa lewat jalur2 track dilantai I atau
dibagian tersembunyi. Bab elevasi track yang dirancang untuk tiga lantai ini, tidak mungkin diangkat lebih tinggi lagi. Kalau
dipaksa, lokomotifnya bakal ngambek. Pas tanjakan, dijamin mblondrok.
Beli enggak, beli enggak....Yaaaa akhirnya beli juga. Lebih baik terlambat daripada tidak samasekali. Tapi ya kepaksa
kompromi dan nggak bisa dipasang seperti Husky. Container diatasnya nggak dipasang. Tampangnya lumayan manis. Hanya dengan
dua gerbong, memberi warna baru di jalur2 industri ini(iwan)
Pasir berbisik
Lihat hopper coal kopong, eeeh...gatel juga. Pas ada triplek tipis nganggur, idenya muncul. Potong sana sini, pas untuk tatakan
di hopper ukuran 34 dan 40 ft. Total sepuluh buah. Foam kemasan barang elektronik, jadi korban. Sebagai bantalan pasir. Setelah
lengket ke triplek, cuter bekerja. Sayat di atas , samping kiri kanan dan beres. Landai2 saja. Lem Rajawali putih, melapis
foam menyusul butiran pasir. Cukup diguyurkan sampai bener2 nempel. Selang satu dua hari, eeee....ada saja yang rontok. Lapis
lem lagi, guyur pasir lagi. Suaranya seperti pasir berbisik. Begitu berulang ulang sampai puas.
Selang beberapa hari, yang nonjol2 dan berlebihan dibagian tatakannya, diamplas. Beres, langsung semprot dengan pilox
hitam. Laksana batubara berkalori tinggi ... mengkilat. Cocok untuk dikirim ke PLTU Suralaya. Nunggu cat kering, saya amati
dengan bangga... Setidaknya, saya telah mengambil bagian pada bidang transportasi untuk industri paling strategis di negeri
ini (ck.ck.ck...). Batubara, benar2 menjadi emas hitam. Sejak harga minyak melambung, batubara jadi primadona SDA. Keberadaannya
melambungkan nama2 perusahaan nasional ke peringkat dunia. Siapa yang nggak kenal dengan Bumi Resources milik Ical yang Menkokesra
itu ? Nyaris setara dengan Adaro dan Rio Tinto.... Weleh...nglantur.....
Tuntas, saya pasang ke tempatnya. Pas semua. Rangkaiannya ditarik SD40 Burlington Northern white face.Tapi.. hloooh.....
tumpukan batubaranya kok munjung buanget...!? Mau direvisi..waaah mindo gawe lagi. Akhirnya, ya sudahlah,toh di dunia transportasi
ini nggak ada jembatan timbang. Berlebihan ya nggak apa...he...he...he.... (iwan)
|